top

Selasa, 24 Februari 2015

Proses EM4

EM PESTISIDA EM5

A.    BAHAN
  1. Em4   : 100 ml
  2. Molase/ gula   : 10 ml/ ½ ons
  3. Alkohol 40 %   : 100 ml
  4. Cuka makan / cuka aren   : 100 ml
  5. Air cucian beras yang pertama   : 1000 ml
  6. Jahe, lengkuas, kencur, kunyit, temulawak, temugiring, dll,  masing-masing 1 jari jempol tangan
  7. Daun mindi/nimba   : 1-2 ons
  8. Brotowali/antawali   : 10 cm
  9. Dll
B.     Alat-Alat :
1.     Jerigen plastik
2.     Gelas Ukur

C.    Cara Pembuatan :

  1. Bahan-bahan tersebut di atas diaduk merata di dalam jerigen plastik dan kemudian ditutup rapat.
  2. Setiap pagi dan sore hari dikocok, kemudian tutup dibuka agar keluar gasnya. Pekerjaan ini dilakukan terus menerus selama 15 hari (30 kali kocok), dan jangan sampai lupa ada hari yang tidak dikocok pada waktunya (hal ini untuk memelihara kondisi an-aerobik).
  3. Setelah selesai 15 hari, biarkan selama 5 hari lagi tidak usah dikocok dan dibuka, simpan di tempat yang teduh dan gelap agar proses peragian berlangsung dengan baik. Baru setelah itu dipergunakan. EM5 sudah jadi, tanda tandanya bila produksi gasnya sudah berhenti dan berbau sedap yang khas. Bila baunya tak sedap (bau busuk), tandanya pembuatan EM5 tidak jadi (gagal).
  4. EM5 yang jadi harus disimpan di tempat yang relatif dingin dan gelap serta suhu ruangan relatif stabil, tetapi jangan disimpan di dalam kulkas. EM5 harus sudah digunakan dalam waktu 3 bulan setelah selesai proses pembuatan.
D.    Cara Pemakaian/Penggunaan :
  1. Campurkan 10-50 cc EM5 dengan 1 liter air.
  2. Tambahkan 10 cc molase/gula pasir pada waktu akan menyemprot untuk melekatkan pada tanaman.
  3. Kocok/aduk sampai merata,
  4. Kemudian semprotkan pada tanaman waktunya sore menjelang malam hari; karena ulat biasanya makan daun dan lain-lain pada waktu malam hari.
  5. Ulat biasanya tidak menyukai bau semacam ini, karena ulat akan menjadi lapar dan lama-kelamaan akan mati sendiri.
  6. Campuran/larutan ini bisa dipergunakan untuk menyemprot buah (muda) guna mencegah serangan lalat buah.



EM Bokashi Cair


B. Pupuk Organik Cair (untuk 200 liter)
Bahan:
- Pupuk kandang 30 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
- Hijauan daun (secukupnya)
- EM-4 1 liter
- Gula pasir 1 kg
- Air bersih 200 liter

Tahapan Pembuatan:
1. Pupuk kandang dihaluskan
2. Gula pasir – EM-4 – dilarutkan dalam air
3. Campuran pupuk kandang dan larutan gula dimasukkan ke dalam drum plastik kemudian ditambahkan air bersih hingga volumenya mencapai 200 liter.
4. Drum ditutup rapat. Setiap hari dibuka dan diaduk selama 15 menit.
5. Pupuk Organik cair akan siap digunakan setelah 5 – 7 hari.

Aplikasi:
1 liter pupuk organik cair dicampur dengan 9 liter air bersih. Selanjutnya, siramkan pada tanah di sekitar tanaman atau disemprotkan pada daun sebanyak 0,25 – 1 liter tergantung jenis tumbuhan.












EM Bokashi PADAT

CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK

A. Bokashi Padat (untuk 1 ton)
 Bahan:
- Hijauan daun 200 kg (hijauan daun, sisa sayuran, jerami, sekam, dll)
- Pupuk kandang 750 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
- Dedak/bekatul 50 kg
- EM-4 1 liter
- Larutan gula pasir, 1 kg per 10 liter air
- Air secukupnya

Tahapan Pembuatan:
1. Potong sampah basah (3-5 cm), kecuali jika menggunakan sekam
2. Campurkan Sampah basah – pupuk kandang – dedak/bekatul, hingga rata
3. Larutkan EM-4 + Air gula ke dalam 200 liter air.
4. Siramkan larutan secara perlahan secara merata ke dalam campuran sampah basah-kotoran-dedak. Lakukan hingga kandungan air di adonan mencapai 30 – 40 %. Tandanya, bila campuran dikepal, air tidak keluar dan bila kepalan dibuka, adonan tidak buyar.
5. Hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketebalan 15 – 20 cm, lalu tutup dengan karung goni atau terpal selama 5 – 7 hari.
6. Agar suhu adonan tidak terlalu panas akibat fermentasi yang terjadi, adonan diaduk setiap hari hingga suhu dapat dipertahankan pada kisaran 45 – 50 derajad Celsius.
7. Setelah satu minggu, pupuk bokashi siap digunakan.

Aplikasi:
Untuk tanaman tahunan semisal karet, coklat, dan lainnya, gunakan bokashi padat sebagai pupuk dasar. Dua kilogram bokashi diaduk dengan tanah lalu dibenamkan di lubang tanam.

Sekitar usia 2-4 minggu lakukan pengocoran dengan fermentasi SOT.

1.                  SOT 5 tutup
2.                  Gula 3 sendok makan
3.                  Urine 2 liter
4.                  Feses 2 liter
difermentasi 24 jam  setelah fermentasi jadi campur dengan 15 liter air lalu gunakan untuk mengocor/ menyiram.

Lakukan penyemprotan dengan SOT dan PHEFOC secara bergantian dengan interval 2minggu-4 minggu sekali.
bahan untuk menyemprot
1.                  SOT/PHEFOC 5 tutup
2.                  Gula 3sendok
3.                  bisa ditambah urine 0,5 liter
fermentasi 24jam) kemudian campur air 1 tangki dan siap disemprotkan.







EM Bokashi Cair
Bahan-bahan : (untuk pembuatan 200 liter EM bokashi cair)
  • EM4   : 1 liter
  • Molase/gula : 1 liter/ 250 gr
  • Pupuk kandang (ayam/domba)  : 30 kg
  • Dedak/ bekatul  : 20 kg
  • Air tanah/ sumur
  • Drum / ember plastic (kapasitas 200 liter)
Cara Pembuatan :
  1. Isi ½ drum dengan air tanah/sumur.
  2. Pada tempat yang terpisah, larutkan molase 1 liter/gula 250 gr ke dalam 1 liter air tanah/sumur.
  3. Masukan molase dan EM4 ke dalam drum dan aduk perlahan sampai merata.
  4. Masukan pupuk kandang dan aduk perlahan agar larutan terserap oleh pupuk kandang.
  5. Tambahkanair tanah/sumur sampai isi drum penuh, aduk perlahan lalu tutup drum tersebut rapat-rapat.
  6. Lakukan pengadukan secara perlahan setiap pagi selama 4 hari (cukup 5 x putaran pengadukan setiap harinya), setelah diaduk biarkan air larutan bergerak tenang lalu drum segera ditutup kembali.
  7. Setelah 4 hari, EM Bokashi Cair siap untuk digunakan.
Cara penggunaan 
  • Untuk 1 liter Em Bokashi Cair dicampur dengan 5 – 10 liter air tanah/sumur.
  • Dosis penggunaan Em Bokashi Cair setelah diencerkan : a. untuk tanaman sayuran : 250 ml/tanaman setiap 1 minggu sekali, b. Tanaman buah : 5 – 10 liter/tanaman setiap 1 minggu sekali.













TERNAK EM4
Bahan dan Komposisi:1 liter bakteri
3 kg bekatul (minimal)
¼ kg gula merah/gula pasir/tetes tebu (pilih salah satu)
¼ kg terasi
5 liter air
Alat dan Sarana:Ember
Pengaduk
Panci pemasak air
Botol penyimpan
Saringan (dari kain atau kawat kasa)
Cara Pembiakan:
Panaskan 5 liter air sampai mendidih.
Masukkan terasi, bekatul dan tetes tebu/gula (jika memakai gula merah harus dihancurkan dulu), lalu aduk hingga rata.
Setelah campuran rata, dinginkan sampai betul-betul dingin! (karena kalau tidak betul-betul dingin, adonan justru dapat membunuh bakteri yang akan dibiakkan).
Masukkan bakteri dan aduk sampai rata. Kemudian ditutup rapat selama 2 hari.
Pada hari ketiga dan selanjutnya tutup jangan terlalu rapat dan diaduk setiap hari kurang lebih 10 menit.
Setelah 3-4 hari bakteri sudah dapat diambil dengan disaring, kemudian disimpan dalam botol yang terbuka atau ditutup jangan terlalu rapat (agar bakteri tetap mendapatkan oksigend ari udara).
Selanjutnya, botol-botol bakteri tersebut siap digunakan untuk membuat kompos, pupuk cair maupun pupuk hijau dengan komposisi campuran seperti yang akan diuraikan dibawah ini.
Catatan: Ampas hasil saringan dapat untuk membiakkan lagi dengan menyiapkan air kurang lebih 1 liter dan menambahkan air matang dingin dan gula saja.






1 komentar: